a.
Sel dan elektrolisis
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi
berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah
menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan
dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial
sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan
kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis.
Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.
Reaksi total sel Daniell adalah
Zn
+ Cu2+(aq) –> Zn2+(aq) + Cu (10.36)
Andaikan potensial lebih tinggi dari
1,1 V diberikan pada sel dengan arah kebalikan dari potensial yang dihasilkan
sel, reaksi sebaliknya akan berlangsung. Jadi, zink akan mengendap dan tembaga
akan mulai larut.
Zn2+(aq)
+ Cu –> Zn + Cu2+(aq) (10.37)
Gambar 10.6 menunjukkan representasi
skematik reaksi kimia yang terjadi bila potensial balik diberikan pada sel
Daniell. Bandingkan dengan Gambar 10.2.
Gambar
10.6 Electrolisis. Reaksi kebalikan dengan yang terjadi pada sel Daniell akan
berlangsung. Zink mengendap sementara tembaga akan melarut.
b.
Hukum elektrolisis Faraday
Di awal abad ke-19, Faraday menyelidiki
hubungan antara jumlah listrik yang mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang
berubah di elektroda saat elektrolisis. Ia merangkumkan hasil pengamatannya
dalam dua hukum di tahun 1833.
Hukum elektrolisis Faraday
|
C (Coulomb) adalah satuan muatan
listrik, dan 1 C adalah muatan yang dihasilkan bila arus 1 A (Ampere) mengalir
selama 1 s. Tetapan fundamental listrik adalah konstanta Faraday F, 9,65 x104
C, yang didefinisikan sebgai kuantitas listrik yang dibawa oleh 1 mol
elektron. Dimungkinkan untuk menghitung kuantitas mol perubahan kimia yang
disebabkan oleh aliran arus listrik yang tetap mengalir untuk rentang waktu
tertentu.
Contoh soal 10.7 hukum elektrolisis
Faraday
Arus sebesar 0,200 A mengalir
melalui potensiometer yang dihubungkan secara seri selama 20 menit. Satu
potensiometer memiliki elektrode Cu/CuSO4 dan satunya adalah
elektrode Pt/ H2SO4 encer. Anggap Ar Cu = 63,5. Tentukan
- jumlah Cu yang mengendap di potensiometer pertama.
- Volume hidrogen
pada S. T. P. yang dihasilkan di potensiometer kedua.
Jawab
Jumlah muatan listrik yang lewat adalah 0,200 x 20 x 60 = 240, 0 C.
Jumlah muatan listrik yang lewat adalah 0,200 x 20 x 60 = 240, 0 C.
- Reaksi yang terlibat adalah Cu2+ + 2e-–>
Cu, maka massa (w) Cu yang diendapkan adalah. w (g) = [63,5 (g mol-1)/2]
x [240,0 (C)/96500(C mol-1)] = 0,079 g
- Karena reaksinya 2H+ + 2e-–> H2,
volume hidrogen yang dihasilkan v (cm3) adalah.
v (cm3) = [22400 (cm3mol-1)/2] x [240,0(C)/96500(C mol-1)] = 27,85 cm3
c.
Elektrolisis penting di industri
Elektrolisis yang pertama dicoba
adalah elektrolisis air (1800). Davy segera mengikuti dan dengan sukses
mengisolasi logam
alkali dan alkali tanah. Bahkan
hingga kini elektrolisis digunakan untuk menghasilkan berbagai logam.
Elektrolisis khususnya bermanfaat untuk produksi logam dengan kecenderungan
ionisasi tinggi (misalnya aluminum). Produksi aluminum di industri dengan
elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu Amerika Charles
Martin Hall (1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Héroult
(1863-1914) pada waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini karena penggunaan
lelehan Na3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum oksida;
alumina Al2O3).
Sebagai syarat berlangsungnya
elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda. Salah satu cara yang
paling jelas agar ion mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan larutan
dalam air. Namun, dalam kasus elektrolisis alumina, larutan dalam air jelas
tidak tepat sebab air lebih mudah direduksi daripada ion aluminum sebagaimana
ditunjukkan di bawah ini.
Al3+
+ 3e-–> Al potensial elektroda normal = -1,662 V (10.38)
2H2O
+2e-–> H2 + 2OH- potensial elektroda normal
= -0,828 V (10.39)
Metoda lain adalah dengan
menggunakan lelehan garam. Masalahnya Al2O3 meleleh pada
suhu sangat tinggi 2050 °C, dan elektrolisis pada suhu setinggi ini jelas tidak
realistik. Namun, titik leleh campuran Al2O3 dan Na3AlF6
adalah sekitar 1000 °C, dan suhu ini mudah dicapai. Prosedur detailnya adalah:
bijih aluminum, bauksit mengandung berbagai oksida logam sebagai pengotor.
Bijih ini diolah dengan alkali, dan hanya oksida aluminum yang amfoter yang
larut. Bahan yang tak larut disaring, dan karbon dioksida dialirkan ke
filtratnya untuk menghasilkan hidrolisis garamnya. Alumina akan diendapkan.
Al2O3(s)
+ 2OH-(aq)–> 2AlO2- (aq) + H2O(l)
(10.40)
2CO2
+ 2AlO2 -(aq) + (n+1)H2O(l) –> 2HCO3-
(aq) + Al2O3·nH2O(s) (10.41)
Alumina yang didapatkan dicampur
dengan Na3AlF6 dan kemudian garam lelehnya
dielektrolisis. Reaksi dalam sel elektrolisi rumit. Kemungkinan besar awalnya
alumina bereaksi dengan Na3AlF6 dan kemudian reaksi
elektrolisis berlangsung.
Al2O3
+ 4AlF63-–> 3Al2OF62-
+ 6F- (10.42)
Reaksi elektrodanya adalah sebagai
berikut.
Elektroda
negatif: 2Al2OF62- + 12F- + C –>
4AlF63- + CO2 + 4e- (10.43)
Elektroda
positif: AlF63- + 3e-–> Al + 6F-
(10.44)
Reaksi total: 2Al2O3
+ 3C –> 4Al + 3CO2 (10.45) Kemurnian aluminum yang didapatkan
dengan prosedur ini kira-kira 99,55 %. Aluminum digunakan dalam kemurnian ini
atau sebagai paduan dengan logam lain. Sifat aluminum sangat baik dan, selain
itu, harganya juga tidak terlalu mahal. Namun, harus diingat bahwa produksi
aluminum membutuhkan listrik dalam jumlah sangat besar.
Latihan
10.1 Bilangan oksidasi
Tentukan bilangan oksidasi setiap
unsur yang ditandai dengan hurugf tebal dalam senyawa berikut.
(a) HBr (b) LiH (c) CCl4
(d) CO (e) ClO- (f) Cl2O7
(g) H2O2 (h) CrO3 (i) CrO42-
(j) Cr2O72-
10.1 Jawab
(a) +1 (b) -1 (c) +4 (d) +2 (e) +1
(f) +7 (g) -1 (h) +6 (i) +6 (j) +6
10.2 Reaksi oksidasi reduksi
Untuk tiap reaksi berikut, tentukan
bilangan oksidasi atom berhuruf tebal. Tentukan oksidan dan reduktan dan
tentukan perubahan bilangan oksidasinya.
(a) PbO2 + 4H+
+ Sn2+ –> Pb2+ + Sn4+
+ 2H2O
(b) 5As2O3
+ 4MnO4- + 12H+ –> 5As2O5
+ 4Mn2+ + 6H2O
10.2 Jawab
(a) Pb: +4 –> +2 direduksi. Sn:
+2 –> +4 dioksidasi
(b) As: +3 –> +5 dioksidasi.
Mn: +7 –> +2 direduksi
10.3 Titrasi oksidasi reduksi
0,2756 g kawat besi dilarutkan dalam
asam sedemikian sehingga Fe3+ direduksi menjadi Fe2+.
Larutan kemudian dititrasi dengan K2Cr2O7
0,0200 mol.dm-3 dan diperlukan 40,8 cm3 larutan oksidan
untuk mencapai titik akhir. Tentukan kemurnian (%) besinya.
10.3 Jawab
99,5 %
10.4 Potensial sel
Tentukan potensial sel (pada 25°C)
yang reaksi totalnya diberikan dalam persamaan berikut. Manakah yang akan
merupakan sel yang efektif?
- Mg + 2H+ –> Mg2+ + H2
- Cu2+ + 2Ag –> Cu + 2Ag+
- 2Zn2+ + 4OH-–> 2Zn + O2
+ 2H2O
10.4 Jawab
- Mg –> Mg2+ +2e-, +2,37 V. 2H+
+ 2e-–> H2, 0,00 V; potensial sel: +2,37
V,efektif.
- Cu2+ + 2e-–> Cu, 0,337 V.
Ag–> Ag+ + e-, -0,799 V, potensial sel: -0,46
V,tidak efektif.
- Zn2+ + 2e-–> Zn, -0,763 V.
4OH-–> 4e- + O2 + 2H2O, -0.401
V potensial sel: -1,16 V, tidak efektif.
10.5 Persamaan Nernst
Hitung potensial sel (pada 25°C)
yang reaksi selnya diberikan di bawah ini.
Cd + Pb2+ –> Cd2+
+ Pb
[Cd2+] = 0,010 mol dm-3;
[Pb2+] = 0,100 mol dm-3
10.5 Jawab
0,30 V
10.6 Hukum Faraday
Bismut dihasilkan dengan
elektrolisis bijih sesuai dengan persamaan berikut. 5,60 A arus listrik
dialirkan selama 28,3 menit dalam larutan yang mengandung BiO+.
Hitung massa bismut yang didapatkan.
BiO+ + 2H+ +
3e- –> Bi + H2O
10.6 Jawab
6,86 g
Elektrolisis merupakan proses kimia
yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses
elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam
proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
- Elektroda inert, seperti kalsium
(Ca), potasium, grafit (C), Platina
(Pt), dan emas (Au).
- Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan
perak (Ag).
Elektrolitnya dapat berupa larutan
berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan
oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori
penting elektrolisis, yaitu:
- Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
- Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
- Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada
katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
HUBUNGAN ANTARA HARGA Kc DENGAN Kp
Untuk reaksi umum:
a A(g) + b B(g) « c C(g) + d D(g)
Harga tetapan kesetimbangan:
Kc = [(C)c . (D)d] / [(A)a . (B)b]
Kp = (PCc x PDd) / (PAa x PBb)
dimana: PA, PB, PC dan PD merupakan tekanan parsial masing-masing gas A, B. C dan D.
Secara matematis, hubungan antara Kc dan Kp dapat diturunkan sebagai:
Kp = Kc (RT) Dn
dimana Dn adalah selisih (jumlah koefisien gas kanan) dan (jumlah koefisien gas kiri).
Contoh:
Jika diketahui reaksi kesetimbangan:
CO2(g) + C(s) « 2CO(g)
Pada suhu 300o C, harga Kp= 16. Hitunglah tekanan parsial CO2, jika tekanan total dalaun ruang 5 atm!
Jawab:
Misalkan tekanan parsial gas CO = x atm, maka tekanan parsial gas CO2 = (5 - x) atm.
Kp = (PCO)2 / PCO2 = x2 / (5 - x) = 16 ® x = 4
Jadi tekanan parsial gas CO2 = (5 - 4) = 1 atm
KATALISATOR
== Katalis ===
[[Katalis]] adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi
kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi
itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi
ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung
lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan
yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan
dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama:
[[katalis]] [[homogen]] dan [[katalis]] [[heterogen]]. Katalis heterogen adalah
katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang
dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu
contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan
suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara
terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga
memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah,
sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih
pereaksi untuk membentuk suatu [[perantara]][[kimia]] yang selanjutnya bereaksi
membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya.
Berikut ini merupakan skema umum [[reaksi]] [[katalitik]], di mana C
melambangkan katalisnya:
<!-- A + C
→ AC (1)
B + AC → AB + C (2)
-->
:<math>A + C \rarr AC</math> ... (1) <br
/>
:<math>B + AC \rarr AB + C</math> ... (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun
selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi
keseluruhannya menjadi :
:<math>A + B + C \rarr AB + C</math>
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa
katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan
polipropilen. Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu
sintesis amoniak menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik
yang dapat menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi,
terbuat dari platina dan rodium.
Halaman ini menjelaskan bahwa
penambahan katalis mempengaruhi laju reaksi. Halaman ini
mengansumsikan bahwa Anda telah mengerti prinsip dasar dari teori
tumbukan dan distribusi energi molekular Maxwell-Boltzmann pada gas.
Fakta-fakta
Apa itu katalis?
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat suatu laju reaksi, namun ia sendiri, secara kimiawi, tidak berubah pada akhir reaksi. Ketika reaksi selesai, kita akan mendapatkan massa katalasis yang sama seperti pada awal kita tambahkan.
Fakta-fakta
Apa itu katalis?
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat suatu laju reaksi, namun ia sendiri, secara kimiawi, tidak berubah pada akhir reaksi. Ketika reaksi selesai, kita akan mendapatkan massa katalasis yang sama seperti pada awal kita tambahkan.
Beberapa contoh
Beberapa katalis umum yang digunakan :
Beberapa katalis umum yang digunakan :
reaksi
|
katalis
|
Dekomposisi hidrogen peroxide
|
mangan(IV)oksida, MnO2
|
Nitrasi benzena
|
asam sulfur pekat
|
Produksi amonia dengan proses Haber
|
besi
|
Konversi dari SO2 ke SO3
melalui proses Kontak untuk memproduksi asam sulfur
|
vanadium(V)oxida,V2O5
|
Hidrogenasi C=C ikatan rangkap
|
�@
|
Penjelasan
Pentingnya aktivasi energi
Tumbukan-tumbukan akan menghasilkan reaksi jika partikel-partikel bertumbukan dengan energi yang cukup untuk memulai suatu reaksi. Energi minimum yang diperlukan disebut dengan reaksi aktivasi energi.
Kita dapat menggambarkan keadaan dari energi aktivasi pada distribusi Maxwell-Boltzmann seperti ini:
Hanya partikel-partikel yang berada
pada area di sebelah kanan dari aktivasi energi yang akan bereaksi ketika
mereka bertumbukan. Sebagian besar dari partikel tidak memiliki energi yang
cukup dan tidak menghasilkan reaksi.
Katalis dan aktivasi energi
Untuk meningkatkan laju reaksi kita perlu untuk meningkatkan jumlah tumbukan-tumbukan yang berhasil. Salah satu cara alternatif untuk mewujudkannya adalah dengan menurunkan energi aktivasi.
Dengan kata lain, menggeser energi aktivasi seperti diagram dibawah ini :
Katalis dan aktivasi energi
Untuk meningkatkan laju reaksi kita perlu untuk meningkatkan jumlah tumbukan-tumbukan yang berhasil. Salah satu cara alternatif untuk mewujudkannya adalah dengan menurunkan energi aktivasi.
Dengan kata lain, menggeser energi aktivasi seperti diagram dibawah ini :
Menambahkan katalis memberikan
perubahaan yang berarti pada energi aktivasi. Katalis menyediakan satu rute
alternatif bagi reaksi. Rute alternatif ini memiliki energi aktivasi yang
rendah. Diagram dibawah ini merupakan gambaran keadaan energi.
Ingat, katalais hanya mempengaruhi
laju pencapaian kesetimbangan, bukan posisi keseimbangan (misalnya :
membalikkan reaksi). Katalis tidak menggangu gugat hasil suatu reaksi
kesetimbangan dan konsentrasi atau massanya setelah reaksi selesai sama dengan
konsentrasi atau massa reaksi sebelum reaksi dilangsungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar