BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya
bentuk radiasi yang baru ditemukan mirip
dengan penemuan sinar-X. Akan tetapi, penelitian selanjutnya yang dilakukan
oleh Becquerel, Marie Curie,
Pierre Curie,
Ernest Rutherford
dan ilmuwan lainnya menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang
sinar-X. Penemuan zat radioaktif diawali dengan ditemukannya sinar X oleh
Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895. Setelah itu, para ilmuwan menyadari
bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinar-sinar tertentu, meskipun pada
waktu itu para ilmuwan belum memahami hakikat sebenarnya dari sinar-sinar
tersebut serta mengapa unsur-unsur memancarkannya. Zat-zat radioaktif
adalah suatu zat yang aktif memancarkan radiasi baik berupa partikel maupun
berupa gekombang elektromagnetik. Perkenalan manusia dengan gejala radioaktif
dimulai ketika fisikawan Perancis Antonie Henry Becquerel. Gejala radioaktif
tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh Becquerel. Pada saat itu beliau sedang
mempelajari sifat – sifat fosforisensi
dan fluoresensi. ( Mukhlis.
2000 : 12
)
1.2 Masalah
Bagaimana penemuan
zat radioaktif ?
1.3
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu
memahami pertumbuhan dan perkembangan gagasan serta pandangan tentang alam melalui
perkembangan konsep dan prinsip fisika.
1.4 Kompetensi Dasar
Agar
mahasiswa memahami penemuan zat Radioaktif berdasarkan biografi, metode dan
proses ilmiah serta penerapan pada teknologi dibidang industri, kesehahatan dan
lain – lain.
1.5 Tujuan
1.5.1
Biografi Antoine Henri Becquerel
1.5.2
Dapat mengetahui penemuan zat radioaktif
1.5.3
Dapat memahami metode ilmiah penemuan zat
radioaktif
1.5.4
Menjelaskan proses ilmiah penemuan Becquerel
1.5.5
Menjelaskan produk ilmiah penemuan zat
radioaktif
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Biografi Antoine Henri Becquerel
Antoine
Henri Becquerel ( 1852 – 1908 ) lahir di Paris, 15 Desember 1852 mereupakan
salah seorang fisikawan asal Perancis yang menemukan radioktivitas. Namanya
digunakan untuk satuan radioaktivitas. Becquerel terlahir dari keluarga yang
menelurkan 4 generasi ilmuwan termasuk putranya sendiri jean. Henri Becqurel
belajar ilmu pengetahuan alam di Ecole Polytecnique dan teknik di Ecole des
Ponts et Chaussees. Pada tahun 1896, ketika mengamati fosforesensi garam
uranium, tanpa sengaja Becquerel menemukan radioktivitas. Pada tahun 1903, Ia
menerima Nobel Fisika dengan Pierre dan Marie Curie dalam pengakuan jasa luar
biasa yang telah dilakukannya dengan
penemuan radioaktivitas spontan. Banyak dikenal materi yang berpendar
karena stimulasi dari sinar matahari atau sinar lain. Becquerel (Antoine Henri
Becquerel, Perancis, 1852 – 1908) yang merupakan profesor fisika di Museum
Sains Paris berpikir untuk memastikan hal ini. Keluarga Becquerel sejak dari
generasi kakek bekerja sebagai profesor fisika di Museum Sains, ayah Becquerel
adalah peneliti materi pendar. Becquerel segera dapat melakukan penelitian
menggunakan materi pendar yang dikumpulkan oleh ayahnya.
2.2 Penemuan Zat Radioaktif
Zat
radioaktif adalah suatu zat yang aktif memancarkan radiasi baik berupa partikel
maupun berupa gekombang elektromagnetik. Henri Becquerel menemukan bahwa sinar radioaktif ada yang di belokkan oleh medan magnet. (
Benny Karyadi. 2000 : 182 ).
Zat Radioaktif dapat diartikan sebagai zat yang mempunyai kemampuan untuk memancar
radiasi dengan spontan. Zat Radioaktif pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh
ilmuwan Perancis Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Pada waktu itu orang belum mengetahui sifat
– sifat sinat X. setahun setelah itu, Henri Becquerel berupaya untuk memperoleh
sinar X dari suatu batuan yang mengandung garam uranium. Secara tidak sengaja
batuan tersebut dibungkus dengan kertas hitam dan diletakkan diatas pelat film
foto. Betapa terkejutnya ia setelah ia mencuci pelat film itu,teryata terdapat
bagian film pada tempat garam uranium itu diletakkan menjadi gelap. Penelitian
selanjutnya menunjukkan bahwa semua garam uranium menghasilkan kejadian yang
sama. Senyawa uranium itu ternyata menunjukkan juga perlucutan muatan dari
elektroskop yang bernuatan dan perpendaran pada permukaan benda yang dilapisi
ZnS. Pada akhirnya Henri Becquerel menemuka bahwa swnyawa – senyawa uranium
memancarkan radiasi yang memiliki daya tembus yang lebih kuat daripada sinar X.
ia bekesimpulan bahwa radiasi itu berlainan dengan sinar X buatan Rontgen. ( Benny Karyadi. 1996 : 181 )
Material semacam ini akan berpendar di tempat
gelap setelah sebelumnya mendapat paparan
cahaya, dan dia berfikir pendaran yang dihasilkan tabung
katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan fosforesensi.
Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan menempatkan
beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil sampai
ketika ia menggunakan garam
uranium. Terjadi bintik
hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan garam uranium tersebut.
Becquerel
menemukan radioaktivitas ketika melakukan penelitian untuk memastikan munculnya
sinar-X bersama dengan adanya perpendaran (fotoluminesensi). Namun kemudian menjadi jelas bahwa
bintik hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa fosforesensi. Pada saat
percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga menimbulkan efek bintik
hitam pada pelat. Teryata Kristal potasium uranil sulfat terus mengalirkan radiasi
konstan. Radiasi ini terus dipancarkan meskipun Kristal itu tetap beradiasi
secara terus – menerus ke semua arah. ( Paul. 2002 : 37 ) Partikel Alfa tidak mampu menembus selembar
kertas, partikel beta tidak mampu menembus pelat alumunium. Untuk menghentikan
gamma diperlukan lapisan metal tebal, namun karena penyerapannya fungsi
eksponensial akan ada sedikit bagian yang mungkin menembus pelat metal.
Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar-sinar a,
b,
g yang menyertai
Sinar
:
Dihasilkan oleh
pancaran partikel – partikel
dari suatu unsur
radioaktif .
Merupakan
inti atom helium (
).
Dapat
menghitamkan film.
Memilki
daya tembus terlemah jika dibandingkan dengan sinar
dan
.
Memiliki
daya ionisasi yang kuat dan dan
Dapat
dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik.
Sinar
dihasilkan oleh
pancaran partikel – partikel
.
Merupakan
electron yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Memiliki daya tembus
yang lebih besar dari sinar
, tetapi lebih kecil
daripada sinar
.
Dapat dibelokkan oleh
medan magnet dan listrik.
Sinar
: memiliki daya tembus
yang sangat kuat
Tidak dibelokkan oleh
medan magnet dan listrik , karena sinar
tidak bermuatan (
netral )
Memiliki kecepatan yang
sama dengan kecepatan cahaya di ruang hampa
(
Kamajaya.2003 : 197 )
Suatu bahan bersifat radioaktif pada prinsipnya karena inti atom bahan
tersebut tidak stabil. Oleh karena tidak stabil, maka inti atom terus – menerus
meluruh disertai pemancaran radiasi hingga dicapai suatu keadaan inti baru yang
stabil , artinya inti tersebut tidak radioaktif dan tidak mamu memancarkan radiasi lagi. Pemancaran radiasi secara terus
– menerus sepanjang waktu dari inti radioaktif akan mengakibatkan berkurangnya
jumlah inti atom radioaktif. Peristiwa penyusutan jumlah inti atom ini disebut
peluruhan atau pelapukan. Aktivitas zat radioaktif hanya menunjukkan jumlah
inti radioktif yang melakukan peluruhan, tetapi tidak menunjukkan jumlah
radiasi yang dipancarkannya. Dalam setiap kali melakukan peluryhan, zat
radioaktif dapat memancarkan lebih dari satu macam radiasi. ( Mukhlis.2000 : 17 - 22).
2.3 Metode
Ilmiah Penemuan Zat Radioaktif
Bahan percobaan :
1.
Kertas
hitam
2.
Garam
Potasium Uranium Sulfate
3.
Cahaya
matahari
4.
Campuran
non- metalik
5.
Plat
foto
Pertama Henri Becquerel menempelkan beberapa
kertas hitam tebal di sekeliling lembaran fotografis untuk menyakinkan tidak
ada cahaya yang bias tampak dapat mencapai lembaran itu. Lantas dia meletakkan
Kristal non – metalik di atas lembaran yang tertutup dan menyodorkannya ke
bawah sinar matahari. Beberapa hari tak urung dia memutuskan mencuci lembaran
fotografis yang btak terpakai teryata lembaran itu menampakkan bayangan
Kristal. Dia menemukan bahwa uranium metal mengandung radioaktif. Becquerel
menyadari bahwa Radioaktivitas bukanlah berasal dari kimiawi, tetapi harus dari
atom uranium itu sendiri.
Pada
awalnya Antoine Henri Becquerel
berusaha mendapatkan sinar X dari suatu batuan yang mengandung garam
uranium. Secara tidak sengaja, batuan tersebut dibungkus dengan kertas hitam
dan diletakkan di atas plat film itu, ia sangat terkejut karena bagian film
pada tempat garam uranium diletakkan menjadi gelap. Dari hasil penelitiannya,
diketahui bahwa penyebab gelapnya bagian plat foto adalah radiasi berdaya
tembus kuat, bahkan lebih kuat dari sinar X, yang dipancarkan secara spontan
oleh garam uranium tanpa harus disinari terlebih dahulu. Radiasi spontan garam
uranium terjadi karena mengandung unsur uranium yang bersifat radioaktif. Peristiwa
radioaktif berkaitan dengan kestabilan inti suatu atom. Salah satu hal penting
dari hasil penelitian Becquerel adalah bahwa radiasi tersebut tidak tergantung
sama sekali pada bentuk senyawa kimia uranium. ( Mukhlis. 2000 : 12 - 13)
Becquerel
memasukkan pelat fotografi dan kain hitam ke dalam kotak aluminium. Dia
berupaya agar pelat fotografi tidak mengalami perubahan walaupun kotak
aluminium terkena sinar matahari. Dia meletakkan (mengoleskan) garam uraniumi
di atas kotak aluminium, membiarkannya terkena sinar matahari selama beberapa
jam, lalu memroses pelat fotografi itu. Jika oleh stimulasi sinar matahari
sinar-X dipancarkan dari uranium, maka sinar-X yang menembus kain hitam dan
aluminium pasti akan menghitamkan pelat fotografi. Ternyata memang pelat
fotografi menjadi hitam seperti yang diperkirakan.
Pelat film
tersebut disebabkan oleh garam uranium memancarkan radiasi yang dapat menembus
kain pembungkusnya dan mempengaruhi pelat film.
Tetapi kembali terjadi hal yang tidak diperkirakan. Karena hari berawan berlangsung terus, Becquerel tidak dapat menggunakan sinar matahari seperti di atas. Becquerel memroses pelat fotografi dengan suatu pikiran untuk memastikan bahwa pelat tidak akan menjadi hitam karena tidak terkena sinar matahari. Tetapi pelat tetap menjadi hitam walaupun kotak tidak terkena sinar matahari. Becquerel menemukan fakta ini pada Maret 1896.
Tetapi kembali terjadi hal yang tidak diperkirakan. Karena hari berawan berlangsung terus, Becquerel tidak dapat menggunakan sinar matahari seperti di atas. Becquerel memroses pelat fotografi dengan suatu pikiran untuk memastikan bahwa pelat tidak akan menjadi hitam karena tidak terkena sinar matahari. Tetapi pelat tetap menjadi hitam walaupun kotak tidak terkena sinar matahari. Becquerel menemukan fakta ini pada Maret 1896.
2.3.1
Pengumpulan
Data
Dari percobaan
sederhana yang di lakukan Becquerel
Terjadi
bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan garam uranium
tersebut. Becquerel menemukan radioaktivitas ketika melakukan penelitian untuk
memastikan munculnya sinar-X bersama dengan adanya perpendaran
(fotoluminesensi).
2.3.2
Menganalisa
Data
Analisa
Data secara kualitatif sederhana
Dengan
material fosforen material semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah
sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir pendaran yang dihasilkan
tabung katoda oleh sinar- X mungkin berhubungan dengan fosforesensi.
2.3.3 Menarik Kesimpulan
Becquerel menemukan
radioaktivitas ketika melakukan penelitian untuk memastikan munculnya sinar-X
bersama dengan adanya perpendaran (fotoluminesensi).
2..4
Proses Ilmiah Penemuan Becquerel
2.4.1
Obsesrvasi
Terjadi bintik hitam
pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan garam uranium.
2.4.2
Interpretasi
Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar-sinar a,
b,
g yang menyertai
Sinar
:
Dihasilkan oleh
pancaran partikel – partikel
dari suatu unsur
radioaktif .
Merupakan
inti atom helium (
).
Dapat
menghitamkan film.
Memilki
daya tembus terlemah jika dibandingkan dengan sinar
dan
.
Memiliki
daya ionisasi yang kuat dan dan
Dapat
dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik.
Sinar
dihasilkan oleh
pancaran partikel – partikel
.
Merupakan
electron yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Memiliki daya tembus
yang lebih besar dari sinar
, tetapi lebih kecil
daripada sinar
.
Dapat dibelokkan oleh
medan magnet dan listrik.
Sinar
: memiliki daya tembus
yang sangat kuat
Tidak dibelokkan oleh
medan magnet dan listrik , karena sinar
tidak bermuatan (
netral )
Memiliki kecepatan yang
sama dengan kecepatan cahaya di ruang hampa
(Kamajaya.2003
: 197 ).
2.4.3
Prediksi
Radiasi
spontan garam uranium terjadi karena
mengandung unsur uranium yang bersifat radioaktif.
2.5 Produk Ilmiah penemuan zat radioaktif
2.5.1 Fakta
Penyebab
gelapnya bagian plat foto adalah radiasi berdaya tembus kuat, bahkan lebih kuat
dari sinar X, yang dipancarkan secara spontan oleh garam uranium tanpa harus
disinari terlebih dahulu.
2.5.2 Konsep
Zat Radioaktif dapat diartikan sebagai zat
yang mempunyai kemampuan untuk memancar dengan spontan.
2.5.3
Prinsip
Garam
uranium nonfosforen dan bahkan
uranium metal dapat juga menimbulkan
efek bintik hitam pada pelat.
2.5.4 Teori
Antoine Becquerel menemukan bahwa uranium
metal mengandung radioaktif. Becquerel menyadari bahwa Radioaktivitas bukanlah
berasal dari kimiawi, tetapi harus dari atom uranium itu sendiri.
BAB
III
KESIMPULAN
Zat Radioaktif
ditemukan tanpa sengaja oleh Antoine Henri Becquerel saat Antoine melanjutkan
penelitian tentang sinar X. Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa penyebab
gelapnya bagian plat foto adalah radiasi berdaya tembus kuat, bahkan lebih kuat
dari sinar X, yang dipancarkan secara spontan oleh garam uranium tanpa harus
disinari terlebih dahulu. Radiasi spontan garam uranium terjadi karena
mengandung unsur uranium yang bersifat radioaktif. Peristiwa radiasi spontan
ini kemudian disebut radioaktivitas sedangkan zat yang yang bersifat
radioaktif disebut dengan zat
radioaktif.
DAFTAR
PUSTAKA
Akhad, Mukhlis.2000.Dasar – dasar Proteksi Radiasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Bunjali, Bunbun. 2002. Kimia Inti. Bogor : ITB
Cember, H.2002. Introduction
to Health Physics 3rd Edition. New York : McGraw-
Hill
Danusupadmo, S. 1992. Radiasi, Radioisotop, dan Manusia. Yogyakarta : BATAN
Gabriel, J.F. 2001. Fisika Lingkungan. Jakarta : Hipokrates
Hiskia, dkk. 1992. Ilmu Kimia 2 Untuk SMA. Jakarta : Balai Pustaka
Kamajaya.2003.
Fisika untuk SMA kelas 2. Jakarta :Ganeca Exact.
Karyadi, Benny. 1996. Kimia 2. Jakarta : Balai Pustaka
Murdaka, Bambang dan Priyambodo, Tri Kuntoro. 2008. Fisika Dasar Untuk Mahasiswa
Ilmu-ilmu
Eksakta dan Teknik. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta
Strathern, Paul. 2002. Curie dan Radioaktivitas. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN
1.
Syarat – syarat zat yang dapat dikatakan unsur radioaktif ? (
Rovica Asri )
2.
Sebenarnya
Antoine Henri meneliti sinar X atau radioaktif ? jelaskan apa itu fosforisensi
! ( Firmansyah )
3.
Atas dasar apa henri melanjutkan
penelitian terhadap sinar X ! ( Faza Ghilba)
4.
Jelaskan apa itu radioaktif ? ( Leo Prastia )
5.
Apa yang mendasari Becquerel dapat
mengetahui bahwa ia tidak mendapatkan
percobaan sinar X tapi penemuan baru
yaitu radioaktif ?
( Yunita Pratiwi )
6.
Apa saja 3 jenis sinar radioaktif yang
dipancarkan oleh unsur radioaktif ?
( Dewi Pratiwi )
7.
Apa yang dimaksud dengan peluruhan zat
radioaktif ? ( Biqom Helda Zia )
Jawab :
1.
syarat
– syarat zat yang dapat dikatakan unsur radioaktif yaitu : zat yang mempunyai kemampuan untuk memancar
radiasi dengan spontan.Seperti garam uranium yang digunakan oleh Antoine henri
Becquerel dalam percobaannya uranium tersebut terdapat gejala radiasi yang
memancarkan secara spontan , dimana gejala radiasi tersebut tidak berasal dari struktur kimia bahan, melainkan
harus berasal dari uranium itu sendiri.
2.
Antoine pertama kali meneliti sinar X
untuk melanjutkan percobaan yang
dilakukan oleh Wilhem C. Roentgen . Zat Radioaktif pertama kali
ditemukan pada tahun 1896 ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Pada waktu itu orang belum mengetahui sifat
– sifat sinar X . Setahun setelah itu, Henri Becquerel berupaya untuk
memperoleh sinar X dari suatu batuan yang mengandung garam uranium. Secara
tidak sengaja batuan tersebut dibungkus dengan kertas hitam dan diletakkan
diatas pelat film foto. Betapa terkejutnya ia setelah ia mencuci pelat film
itu,teryata terdapat bagian film pada tempat garam uranium
itu diletakkan menjadi gelap. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa
semua garam uranium menghasilkan
kejadian yang sama. Senyawa uranium itu ternyata menunjukkan adanya radiasi
yang secara spontan.
Fosforisensi adalah sifat dari bahan
yang dapat berpendar terus meskipun
tidak disinari.
3.
Tahun sebelumnya Wilhelm Rontgen
menemukan sinar X, satu penemuan yang menggemparkan masyarakat ilmiah. Rontgen
memprodusir sinar X dengan menggunakan tabung katoda sinar, Becquerel berpikir
apakah sinar X tidak bisa diprodusir dengan kegiatan sinar matahari biasa di
atas substansi non-metal. Mulanya Antoine Henri Becquerel
yakin bahwa dia sudah berhasil menemukan sumber sinar X baru. Kemudian, secara kebetulan dia menemukan
bahwa campuran uranium akan memasukkan radiasi meskipun tidak disodorkan kepada
cahaya yang terbuka. Kenyataannya,
dia menemukan bahwa meskipun uranium metal mengandung radioaktif.
4.
radioaktif merupakan unsur inti atom
yang mempunyai sifat memancarkan salah satu partikel alfa, beta atau gamma.
Sejarah menyebutkan bahwa radioaktif ditemukan oleh Becquerel pada 1896 dengan
percobaan senyawa uranium yang memancarkan sinar tampak yang dapat menembus
bahan yang tidak tembus cahaya serta mempengaruhi emulsi fotografi.
5.
Pada
saat melakukan percobaan Henri Becquerel berupaya untuk memperoleh sinar X dari
suatu batuan yang mengandung garam uranium. Secara tidak sengaja batuan
tersebut dibungkus dengan kertas hitam dan diletakkan diatas pelat film foto.
Betapa terkejutnya ia setelah ia mencuci pelat film itu,teryata terdapat bagian
film pada tempat garam uranium itu diletakkan menjadi gelap. Penelitian
selanjutnya menunjukkan bahwa semua garam uranium menghasilkan kejadian yang
sama. Senyawa uranium itu ternyata menunjukkan juga perlucutan muatan dari
elektroskop yang bernuatan dan perpendaran pada permukaan benda yang dilapisi
ZnS. Pada akhirnya Henri Becquerel menemuka bahwa swnyawa – senyawa uranium
memancarkan radiasi yang memiliki daya tembus yang lebih kuat daripada sinar X.
ia bekesimpulan bahwa radiasi itu berlainan dengan sinar X buatan Rontgen.\
6.
Sinar Alfa, merupakan sinar dengan partikel yang
terdiri dari 4 buah nukleon, 2 proton dan 2 netron sebagai contoh inti helium.
Sinar ini memiliki sifat berupa:a. Daya tembus di udara 4 cm, tidak tembus
kerta, b. Partikel alfa tidak mengalami pembelokan karena massa pertikel alfa
lebih besar dari massa electron.
Sinar Beta, merupakan
partikel yang dilepaskan atau terbentuk pada suatu nekleon intiu, dapat berupa
elektron bermuatan negatif (negatron), elektron bermuatan positif (positron)
atau elektron cupture (penangkap elektron). Sinar ini memiliki sifat berupa:
Sinar Gamma, merupakan hasil disintegrasi inti
atom yang memancarkan sinar alfa dan terbentuk inti baru dengan tingkat energi
agak tinggi, kemudian transisi ke tingkat energi yang lebih rendah dengan
memancarkan sinar gamma. Inti mula-mula 1,48 MeV (27Co60) -Sinar Alfa- Inti
baru 1,31 MeV -Sinar Gamma- Inti 1,17 MeV Jika menembus lapisan materi setebal
X maka intensitas akan berkurang Waktu paruh.
7.
Peluruhan zat radioaktif adalah peristiwa penyusutan
jumlah inti atom. Pemancaran radiasi secara terus – menerus sepanjang waktu
dari inti radioaktif akan mengakibatkan berkurangnya jumlah inti atom
radioaktif. Laju peruluhan setiap zat radioaktif bergantung pada jenis zat
radioaktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar