Oleh :
Fadli
- A. Pendahuluan
Pendidikan pada dasarnya merupakan
suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui pendidikan, potensi yang
dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi mencerminkan kemampuan
dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas
pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai
individu untuk dapat mengembangkan potensi yng dimkili menjadi kompetensi
sesuai dengan cita-citanya. Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang
berlangsung saat ini oleh karenanya harus lebih diarahkan atau lebih
berorientasi kepada invidu peserta didik.
Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahman pendidik tentang karakteristik individu.
Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahman pendidik tentang karakteristik individu.
Jerold E. Kemp dan kawan-kawan
mengemukakan (1996) beberapa karakteristik individu siswa yang perlu difahami
antara lain :
- Age and maturity level
- Motivation and attitude toward subject
- Expectation and vocational level
- Special Talent
- Mechanical Dexterity
- Ability to work under various enviro condition.
Salah satu karakteristik
penting dari individu yang perlu difahami oleh guru sebagai pendidik
adalah bakat dan kecerdasan individu. Guru yang tidak memahami kecerdasan anak
didik akan memiliki kesulitan dalam memfasilitasi proses pengembangan potensi
individu menjadi yang dicita-citakan. Generalisasi terhadap kemampuan dan
potensi individu memberikan dampak negatif yaitu siswa tidak memiliki
kesempatan untuk mengebangkan secara optimal pternsi yang aa pada dirinya.
Akibat penanganan salah seperti yang dilakukan oleh sistem persekolahan saat
ini kita telah kehilangan bakat-bakat cemerlang. Individu-individu yang cerdas
tidak dapat mengembangkan potensi diri mereka secara optimal.
Teori Kecerdasan Ganda (Multiple
Inteligence) yang dikemukakan oleh Howard Gardner – seorang
professor psikologi dari Harvard University – akan dijadikan acuan
untuk lebih memahami bakat dan kecerdasan individu. Tulisan ini bertujuan untuk
membahas dan lebih memahami tentang upaya yang perlu dilakukan oleh guru dan
pendidik dalam membantu memfasilitasi pengembangan potensi individu peseta
didik.
- B. Siswa adalah Individu yang Unik
Pada dasarnya siswa adalah individu
yang unik. Setiap siswa memiliki potensi dan kemempuan yang berbeda antara yang
satu dengan yang lain. Tidak semua individu memilki profil intelegensi yang
sama. Setiap individu juga memilki bakat dan minat belajar yang berbeda-beda.
Pada era membanjirnya informasi dan
pengetahuan seperti yang terjadi sekarang ini tidak semua individu harus
mempelajari semua informasi. Setiap individu harus bersifat selektif dalam
menentukan keterampilan dan pengetahuan yang akan dipelajari. Individu harus
memilki pilihan untuk memilih apa yang ingin dipelajari dan bagaimana
mempelajarinya.
Setiap siswa memang memiliki potensi
yang berbeda – beda dan memilki pilihan untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya, namun ada beberapa pengetahuan dan kerterampilan dasar yang perlu
dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah yaitu kemampuan
atau kompetensi dalam bidang :
- Bahasa (linguistic)
- Matematika (math)
- Ilmu Pengetahuan Sosial (social sciences)
- Ilmu Pegetahuan Alam (Natural Sciences)
Keempat bidang ini dapat dipandang
sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh individu siswa setelah lulus
dari sekolah.
- C. Jenis-Jenis Kecerdasan
Howard Gardner (1983) mengemukakan
bahwa pada dasarnya manusia memiliki tujuh jenis kecerdasan dasar yaitu :
- Kecerdasan bahasa
- Kecerdasan matematis logis
- Kecerdasan spasial
- Kecerdasan kinestetis jasmani
- Kecerdasan musikal
- Kecerdasan interpersonal
- Kecerdasan intrapersonal
Terakhir, Gardner menambahkan
satu kecerdasan lagi yaitu kecerdasan naturalis.
- 1. Kecerdasan Bahasa
Kecerdasan bahasa berisi kemampuan
untuk berfikir dengan kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan
arti yang kompleks. Contoh orang-orang yang memiliki kecerdasan bahasa yaitu
- Pengarang
- Penyair
- Wartawan
- Pembicara
- Pembaca berita
- 2. Kecerdasan Matematis/Logis
Kecerdasan logis matematis
memungkinkan seseorang terampil dalam melakukan hitungan, penghitungan atau
kuantifikasi, mengemukakan proposisi dan hipotesis dan melakukan operasi
matematis yang kompleks. Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan
matematis logis adalah ilmuwan, matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemrogram
komputer
- 3. Kecerdasan Spasial
Orang yang memiliki kecerdasan
spasial adalah orang yang memiliki kapasitas dalam berfikir secara tiga
dimensi. Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah
pelaut, pilot, pematung, pelukis daan arsitek. Kecerdasan spasial memungkinkan
individu dapat mempersepsikan gambar-gambar baik internal maupun eksternal dan
mengartikan atau mengkomunikasikan informasi grafis.
- 4. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik tubuh
adalahkecerdasan yang memungkinkan seorang memanipulasi objek dan cakap
melakukan akt vfRtas fisik. Contoh-contoh orang yang memiliki kecerdasan
kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.
- 5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal dibuktikan dengan
adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi, irama musik. Orang-orang yang
memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain ; komposer, konduktor, musisi,
kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang sensitif terhadap unsur
suara.
- 6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah
kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat memahami dan dapat melakukan
interaksi secara fektif dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal akan dapat
dilihat dari beberapa oranng seperti; guru yang sukses, pekerja sosial, aktor,
politisi. Saat ini orang mulai menyadari bahwa kecerdasan interpersonal
merupakan salah satu faktor yang sangat kesuksesan seseorang.
- 7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal
diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi yang akurat
tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam membuat rencana dan
mengarahkan orang lain.
- 8. Kecerdasan Naturalis
Keahlian mengenali dan
mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para pecinta alam
adalah contoh orang tergolong sebagai orang – orang yang memiliki kecerdasan
ini.
Gardner juga mengelompokkan ketujuh
kecerdasan manusia menjadi tiga kelompok yaitu:
- Kelompok kecerdasan yang terkait dengan objek (object
related) noleh objek yang dihadapi.
- Kelompok kecerdasan bebas objek (object free)
yaitu kelompok kecerdasan yang tidak dipengaruhi oleh objek, tapi
dipengaruhi oleh sistem bahasa dan musik yang didengar.
- Kelompok kecerdasan yang dipengaruhi hubungan dengan
orang lain (person related) yaitu kelompok yang bertalian dengan interksi
dengan orang lain.
- D. Kegiatan untuk Meningkatkan Kecerdasan Ganda
Sejumlah cara atau metode dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan – kemampuan individu. Setiap metode
digunakan untuk meningkatkan jenis kecerdasan yang spesifik yaitu:
- Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat dilakukana dengan
cara mengadakan permainan merangkai kata, buatlah buku harian atau
usahakan untuk menulis tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap
harinya sebanyak 250 kata, dan sediakan waktu untuk bercerita secara
teratur dengan keluarga atau sahabat.
- Cara untuk meningkatkan kecerdasan spasial yaitu
seringlah berlatih permainan gambar tiga dimensi, puzzle, kubus, dan
teka-teki visual lainnya, dekorasi ulang interior dan taman rumah, buatlah
struktur benda dengan logo, atau bahan mainan tiga dimensi lainnya.
- Meningkatkan kecerdasan matematis logis dapat dilakukan
dengan cara berlatih menghitung soal-soal matematika sederhana di kepala (
berapa 21 X 40 dalam 5 detik), pelajari cara menggunakan sempoa,
sering-seringlah mengisi teka-teki silang/asah otak lainnya.
- Kecerdasan musikal dapat dilatih dengan cara
mengunjungi konser atau pertunjukan musik, bernyanyilah di kamar mandi
atau di manapun yang memungkinkan untuk bersenandung, luangkan waktu
selama satu jam setiap minggu untuk mendengarkan gaya musik yang tidak
dikenal akrab (western, jazz, country, world music ,dll).
- Meningkatkan kecerdasan kinestetik dapat dilakukan
dengan carai bergabung dan berlatih berdsama dengan klub olahraga di
lingkungan, pelajarilah kegiatan dansa, kumpulkanlah berbagai macam
benda yang memiliki beragam tekstur dan bentuknya khas, cobalah
kenali benda-benda tersebut dengan mata tertutup.
- Cara atau metode yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kecerdasan interpersonal yaitu: belilah kotak kartu nama,
penuhi dengan nama kontak bisnis, teman, kenalan, kerabat, dan orang lain,
serta tetaplah menjalin hubungan dengan mereka; luangkan waktu selama 15
menit setiap hari untuk mempraktekkan mendengarkan secara aktif dengan
pasangan hidup atau sahabat dekat; bekerjasamalah dengan satu orang atau
lebih dalam sebuah proyek yang berdasarkan pada kesamaan minat (seni kain
perca, pemain bass, penulisan artikel tentang pantai).
- Meningkatkan kecerdasan intrapersonal dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut : pilihlah tokoh favorit yang positif, dan
baca serta jadikan mereka sebagai kawan imajinasi dalam memecahkan suatu
permasalahan yang membutuhkan waktu pemahaman yang dalam, lakukanlah
sesuatu yang menyenangkan diri sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan
waktu sekitar sepuluh menit setiap sore hari untuk meninjau kembali secara
mental berbagai macam perasaan dan gagasan yang dialami.
- Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kecerdasan naturalis antara lain peliharalah hewan favorit,
tingkatkan frekuensi melihat acara-acara mengenai program flora dan fauna,
(ini yang paling mudah) cobalah untuk menahan dari untuk tidak
merusak lingkungan, seperti mencorat-coret meja, menginjak rumput
kantor, memetik bunga yang sedang tumbuh.
Tabel berikut (Tabel. 1.)
menggambarkan tentang kecenderungan dan kegemaran dan perilaku yang dapat
dimati dan metode belajar yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan
masing-masing kecerdasan.
Tabel. 1. Kecenderungan dan Metode
Belajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan Kecerdasan Ganda
JENIS KECERDASAN
|
KECENDERUNGAN /
KEGEMARAN
|
METODE BELAJAR
|
Bahasa / Verbal
|
Gemar :
-
membaca
-
Menulis
-
Bercerita
-
Bermain kata
|
Membaca, menulis, mendengar
|
Matematis Logis
|
Gemar :
-
bereksperimen
-
tanya jawab
-
menjawawab teka-teki
logis
|
Berhitung, aplikasi rumus,
eksperimen
|
JENIS KECERDASAN
|
KECENDERUNGAN /
KEGEMARAN
|
METODE BELAJAR
|
Spasial
|
Gemar :
-
Mendesain
-
Menggambar
-
Berimajinasi
-
Membuat sketsa
|
Observasi, menggambar, mewarnai,
membuat peta
|
Kinestetik tubuh
|
Gemar :
-
menari
-
berlari
-
melompat
-
meraba
-
memberi isyarat
|
Membangun, mempraktekan. menari,
ekspresi
|
Musikall
|
Gemar :
-
bernyanyi
-
bersiul
-
bersenandung
|
Menyanyi, menghayati lagu,
mamainkan instrumen musik
|
Interpersonal
|
Gemar :
-
memimpin
-
berorganisasi
-
bergaul
-
menjadi mediator
|
Kerjasama dan interaksi dengan
orang lain
|
Intrapersonal
|
Gemar :
-
menyusun tujuan
-
meditasi
-
imajinasi
-
membuat rencana
-
merenung
|
Berfikir filosofi, analitis,
berfikir reflektif
|
Naturalis
|
Gemar :
-
bermain dengan flora fauna
-
mengamati alam
-
menjaga lingkungan
|
Observasi alamdan mengidentifikasi
karakteristik flora dan fauna
|
- E. Faktor – Faktor Penting dalam Implementasi Teori
Kecerdasan Ganda
Implementasi teori kecerdasan ganda
dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen sistem
persekolahan sebagai berikut :
- Orang tua murid
- Guru
- Kurikulum dan fasilitas
- Sistem penilaian
Komponen masyarakat, dalam hal ini
orang tua murid, perlu memberikan dukungan yang optimal agar implementasi teori
kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua, dalam konteks
pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada anak
mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan
kecerdasan dan bakat yang mereka miliki.
Guru memegang peran yang sangat
penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar implementasi teori
kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan ada dua hal yang
perlu diperhatikan yaitu :
- Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan individu
siswa
- Kemampuan mengajar dan memanfaatkan waktu mengajar
secara proporsional.
Kemampuan guru dalam mengenali
kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan hal yang sangat penting.
Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses belajar yang harus
ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk
mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan
antara guru dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk
mengenali karakteristik dan tingkat kecerdasan siswa.
Setelah mengetahui kecerdasan setiap
individu siswa, maka langkah – langkah berikutnya adalah merancang
kegiatan pembelajaran. Armstrong (2004) mengemukakan proporsi waktu yang dapat
digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda yaitu :
- 30 % pembelajaran langsung
- 30 % belajar kooperatif
- 30% belajar independent
Implementasi teori kecerdasan ganda
membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan sebagai sumber (resources),
tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan pembelajaran. Dalam
menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu menyediakan guru-guru
yang kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan potensi-potensi kecerdasan
yang mereka miliki. Guru musik misalnya, selain mampu memainkan instrumen
musik, ia juga harus mampu mengajarkannya sehimgga dapat menjadi panutan yang
baik bagi siswa yang memiliki kecerdasan musikal.
Sekolah yang menerapkan teori
kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas pendukung selain guru yang
berkualitas. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam
meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang spesifik.
Fasilitas dapat berbentuk media
pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh fasilitas pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda antara lain :
peralatan musik, peralatan olah raga dan media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk melatih kecerdasan spesifik.
Sistem penilaian yang diperlukan
oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda dengan sistem
penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang menerapkan
teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu itu cerdas.
Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses pembelajaran
tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress) yang
diperlihatkan oleh siswa dalam mempelajari suatu keterampilan yang spesifik.
Metode penilaian yang cocok dengan sistem seperti ini adalah metode penilaian
portofolio. Sistem penilaian portofolio menekankan pada perkembangan bertahap
yang harus dilalui oleh siswa dalam mempelajari sebuah keterampilan atau
pengetahuan.
- F. Penutup
Setiap individu memiliki potensi
yang unik yang harus dikembangkan menjadi kompetensi. Pendidikan merupakan
suatu proses yang dilakukan untuk mengembangkan potensi individu menjadi
kompetensi. Manusia, pada dasarnya, memiliki beberapa jenis kecerdasan
yang menonjol. Howard Gardner, seorang pakar psikologi dari Harvard University,
mengemukakan delapan jenis kecerdasan yang meliputi kecerdasan:
- Bahasa
- Matematis logis
- Spasial
- Musikal
- Kinestetis tubuh
- Interpersonal
- Intrapersonal
- Naturalis
Dalam mengimplementasikan teori
kecerdasan ganda di sekolah, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu
: masyarakat dan orang tua, guru, kurikulum, fasilitas pembelajaran dan sistem
penilaian.
Strategi pembelejaran kecerdasan
ganda bertujuan agar semua potensi anak dapat berkembang. Strategi dasar
pembelajarannya dimulai dengan :
- Membangun/memicu kecerdasan
- Memperkuat kecerdasan
- Mengajarkan dengan/untuk kecerdasan
- Mentransfer kecerdasan
Sedangkan kegiatan-kegiatan dapat
dilakukan dengan cara menyediakan hari-hari karir, studi tour, biografi,
pembelajaran terprogram, eksperimen, majalah dinding, papan display, membaca
buku-buku untuk mengembangkan kecerdasan ganda, membuat table perkembangan
kecerdasan anda, atau human intelligence hunt
☻☺♥☺☻
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, T., 2002. Sekolah Para
Juara : Menerapkan Multiple Intelegences di Dunia Pendidikan. Bandung
: Kaifa
Budiningsih, C. Asri, 2005. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Campbel, L, et al. 1996. Teaching
and Learning through Multiple Intelegences. Massachusetts : Allyn and Bacon
Dalton, J. 1990. Creative
Thinking and Cooperative Talk in Small Group. Australia : Thomas Nelson
Dryden, G.S. 1999. Revolusi Cara
Belajar : Keajaiban Pikiran. Bandung : Kaifa
Meier, Dave. 2000. The Accerated
Learning Handbook : A Creative Guide to Designing and Delivering Faster, More
Effective Training Programs. Massachusetts : Allyn and Bacon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar