Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah
merupakan salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Penyakit demam
berdarah disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti.
Nyamuk aedes aegypti berkembang biak dengan cepat pada lingkungan yang kotor. (
Uyainah Anna, 2010 : 12 ) mengatakan, “Nyamuk Aedes Aegypti mempunyai
ciri memiliki garis belang hitam-putih pada tubuhnya dan menggigit pada
siang hari. Cara menularkannya juga sama yaitu dengan memindahkan virus dari
penderita kepada orang lain melalui gigitan pada kulit tubuh”. Virus
dengue mengakibatkan penurunan jumlah trombosit
atau sel darah merah. esai ini membahas gejala klinis yang ditimbulkan oleh virus
dengue. Gejala – gejala klinis itu terdiri dari dua fase yaitu fase febris dan
fase afebris.
Pada fase febris gejalanya ditandai
dengan panas tinggi disertai timbulnya akut yang dapat berlangsung selama 6 – 7
hari, terjadinya pembesaran hati. Mata penderita penyakit demam berdarah
menjadi merah tanpa secret.penderita juga akan merasakan nyeri tenggorokan dan
pharyng yang berubah menjadi merah. pada fase ini penderita akan merasa mual,
tidak nafsu makan dan diare. Nyeri otot dan nyeri sendi pun menjadi gejala awal
penyakit demam berdarah. Pada fase ini umumnya penderita mengalami dehidrasi
dan kejang saat demam.
Fase kedua adalah fase afebris. Fase
ini dapat mengakibatkan akematian apabila tidak ditangani secara cepat. Fase
ini dimulai saat temperature suhu tubuh mulai menurun yang disertai beberapa
gejala klinis yang semakin memburuk. Pada fase ini penderita akan mengalami
gangguan hemostatik yang ditandai penurunan jumlah trombosit dan kebocoran
plasma yang ditandai dengan peningkatan hematokrit. Gejala terburuk pada fase
adalah gangguan sirkulasi yang mengakibatkan denyut nadi tak teraba dan
tekanan nadi yang tak
terukur. Bila gejala terburuk pada fase ini terjadi maka fungsi multi organ
penderita akan terganggu yang akan diakhiri dengan pendarahan massif dan
kematian.
Berdasarkan uraian diatas sudah sangat
jelas gejala – gejala penyakit demam berdarah. “ Penderita demam berdarah mengalami
perubahan pada sifat dinding pembuluh darahnya yaitu jadi mudah ditembus cairan
( plasma ) darah. Perembesan ini terjadi sebagai akibat reaksi imunologis
antara virus dan sistem pertahanan tubuh “ ( Widiantoro Wisnu, 2010 : 08 ). Penderita demam berdarah akan
mengalami dua fase yang memiliki gejala yang berbeda – beda, penderita akan mengalami
penurunan temperature suhu tubuh saat mereka akan memasuki fase afebris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar