Batik Budaya Indonesia
Batik merupakan salah satu hasil kerajinan
masyarakat Indonesia. Batik berasal dari kata Jawa amba (
menulis ) dan titik (
juga berarti titik dalam bahasa Indonesia ). Selain itu ada juga yang
mengartikannya sebagai menghamba pada titik. Memang titik merupakan desain
dominan pada batik. Di Museum Nasional dapat kita lihat detail motif batik pada
penggambaran kain pada patung-patung batu yang berasal dari abad ke 8 ( contoh
patung - patung yang berasal dari candi Prambanan ), maupun pada
patung-patung yang berasal dari abad ke 13 (Singosari) dan abad ke 14
(Majapahit). Penulisan pertama tentang pembuatan batik di Jawa berasal dari
pencatatan keraton di Jawa Tengah pada abad ke 16 (Aspects of Indonesian Culture).
Batik mengandung nilai sejarah yang sangat
tinggi. Pada awalnya tradisi membatik merupakan tradisi yang turun temurun,
sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga
tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Motif batik
parang rusak misalnya, motif ini merupakan batik sakral yang hanya
dipergunakan di lingkungan kraton. Warna batik
pada motif ini bisa menentukan asal kraton pemakainya, apakah dari
Kraton Solo atau dari Kraton Jogja.
Selain membawa arti simbolis, batik juga
memperlihatkan kekayaan budaya serapan Indonesia. Di Museum Nasional kita bisa
melihat perbedaan antara batik pesisir yang terpengaruhi oleh budaya Cina,
budaya Islam, maupun pengaruh pendudukan Belanda yang memang pada waktu itu
juga menghasilkan batik Belanda.
Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai
seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia khususnya jawa.
Zaman dahulu perempuan-perempuan Jawa menjadikan keterampilan mereka dalam
membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pekerjaan membatik adalah pekerjaan
eksklusif perempuan sampai ditemukannya batik cap yang memungkinkan masuknya
laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini,
yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada
corak mega mendung, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah
lazim bagi kaum lelaki.
Berbagai corak batik Indonesia menandakan
adanya berbagai pengaruh dari luar mulai dari kaligrafi Arab, burung phoenix
dari Cina, bunga ceri dari Jepang, sampai burung merak dari India atau Persia.
Tradisi membatik Indonesia juga diturunkan dari generasi ke generasi. Ini
memperlihatkan batik terkait dengan identitas budaya rakyat indonesia. Berbagai
arti simbolik dari warna dan corak mengekspresikan kreativitas dan spiritual
rakyat Indonesia.
Batik merupakan kebudayaan Indonesia yang
harus tetap dijaga kelestariannya. Membatik merupakan suatu kegiatan positif
yang memiliki manfaat besar. Jadi, para
generasi muda jangan malu untuk belajar membatik karena dengan belajar membatik
mereka turut berpartisipasi dalam melestarikan kebudayaan Indonesia. Dengan
menggunakan pakaian bermotif batik dapat menjadi salah satu cara pelestarian
budaya ini.
visitor e kok gk iso ganjil?????!!!1???
BalasHapuswaahhh PENIPU LU...